Bu Utari Sang Bidadari
Cipt. Danny Kurniawan
Di tengah awan hitam yang membumbung tinggi aku
terduduk diam di bawah pohon yg dapat menutupi kesedihanku. Ku hanya bisa
menangis dan terdiam, air mata yg memenuhi pipiku ini penuh dengan makna yang
luas. Hari ini semua tak peduli akan keadaanku. Sahabat, keluarga, maupun orang
terdekatku.Dihari yang special ini. Hari dimana aku lulus menjadi siswa terbaik disekolah. Hari dimana
semua orang tersenyum melihat hasil yang mereka capai. Tapi… “mereka kemana ???
mereka dimana?? Aku butuh meraka sekarang ,seharusnya mereka ngerti apa yg
terjadi dihari ini” gumamku penuh amarah . hingga air jatuh dari langit apa
yang ku tunggu tak kunjung datang. “hah hujan ??” ujar ku. Air mata terus
mengalir, sederas hujan yang mengguyur tubuhku ini. Kucoba telfon dia beberapa
kali malah terdengar “penelpon yang ada tuju sedang sibuk, cobalah beberapa
saat lagi”. “ Anjritttttt! Haruskah suara itu yg keluarr ??”amarahku mulai
meledak kembali. Tanpa terfikir , handphone yang aku pegang ku lempar kedalam kolam.
“AAHHHHHHHHHHHH! Kenapa semua ninggalin gw sendiriii ”
kuteriak dengan kencanggg. “ siapa itu ?” terdengar suara. Aku pun kaget.
Sesosok wanita cantik bagai bidadari datang menghampiri. “Nathan” ujar wanita itu. “bu Utari ?!” aku
pun heran. “nga..ngapain ibu disini?” berbicara dengan tersedu-sedu. “ harus
nya ibu yang Tanya kamu ngapain disini?” dengan suara halus bagai bidadari.
“ibu gak usah tau apa urusan saya, urus saja urusan ibu sendiri” ujar ku . “
kamu gak boleh berbicara seperti itu ? kamu kenapa?”ucap guru muda itu. Aku
hanya dapat terdiam. “saya tau kamu sedang sedih karna semua orang yang kamu sayang
tidak datang pada hari ini” ucap bu utari penuh kasih sayang. “bagaimana kalau
kamu ikut kekosan saya untuk perganti pakaian dan istirahat sejenak,, saya
lihat kamu sangat kebasah nanti sakit lagi”ucap bu utari lagi. Hati ku
tiba-tiba luluh mendengar suara bu utari tanpa berfikir panjang aku berkata
“iya” dengan suara datar . Akhirnya aku dan bu utari pergi kekosannya.
Sesampai disana… bu utari memberiku handuk dan
menyuruhku mandi. “ mandi dlu sana nanti
sakit lagi, nanti saya siapkan coklat hangat, masalah pakaian saya nanti pinjam
ke sebelah” ucap bu Utari. Aku hanya terdiam dan pergi ke kamar mandi. “ ya
allah… ternyata masih ada orang yang baik didunia ini seperti bu Utari , beliau
adalah wanita muda yang mengajar bahasa Indonesia disekolahku ini, wanita yang
cantik, baik, dan selalu menolong sesama ini bagai bidadari dihidupku”ucap ku
dalam hatii. “Ahhh kok aku jadi dagdigdug sih kalau bahas bu utari”ucapku
lagi.
#Diluar
kamar mandi, “nih
bajunya” kata bu utari. “iya”jawabku singkat. Akhirnya ku duduk disofa dan menatap
air hujan dari jendela “ hujan kenapa kau tak kunjung reda ? apakah kau tau aku
sedang sedih ? apakah kau juga sedih ? mungkin kita senasib hujan” ujar ku
dalam hati. “tuhan.. keadaanku mulai membaik ketika kau kirim bidadari untukku.”
Ucapku pada tuhan.
“Nathan….”ucap bu utari. “iya bu..”sautku. aku pun
bergegas menemui bu utari di meja makan. “ada apa bu?”ucapku. “sini duduk, ibu
mau cerita”ujar bu utari. Bu utari pun menceritan tentang kisah hidupnya.
Ternyata bu utari tinggal sendiri karna kedua orangtuanya meninggal ketika
menuju ke bandung untuk menemui ibu utari. Ibu utari bercerita tentang banyak
hal dan tanpa disangka waktu sudah larut malam.
#Keesokkan
harinya, “Nathan…
hari ini saya antar kamu pulang kerumahnya?”ucap ibu utari. “Ga mau! Aku gak ma
pulang!”ucapku ketus. “kenapa? Ibu gak mau kita jadi bahan gossip anak kos
disini”ucap bu utari. “semua orang dah gak ada yg peduli sama gw dah gada yang
sayang sama gw Cuma bu utari yang bisa ngertiin aku sekarang yang bisa sayang
dan perhatii sama aku”ucapku tanpa koma. Bu utari hanya terdiam. “tapi.. saya
bukan siapa-siapa kamu hanya seorang
guru bahasa Indonesia disekolah”ucap bu utari. “tapi.. aku sayang sama ibu aku
cinta sama ibu”ucapku penuh perasaan. Ibu utari kaget mendengar perkataanku.
“aku mau ibu jadi bidadari dihidupku jadi pacar sekaligus penasehat
untukku.”ujarku. bu utari hanya menarik napas dan berkata “usia kita jauh beda,
apalagi tentang….”tiba-tiba perkataan ibu utari berhenti. “tentang
apa?”sautku.”sudahlah… tak usah dibahas. ayo ikut ibu?”ujar bu utari.
“kemana?”sautku singkat. “ikut saja” jawab bu utari.
Ternyata… bu utari mengajakku pergi ketempat dimana
terjadinya kecelakaan maut yang menimpa orangtuanya. Bu utari hanya berkata “
yah… bu…sebentar lagi utari nyusul ayah dan ibu” ucap bu utari sambil menangis.
Aku bingung kenapa bu utari berbicara seperti itu. Tiba-tiba wajah bu utari
pucat pasih, dia hanya terdiam sambil memegang kepalanya. Perjalan berlanjut
kembali. “bu utari….”ucapku. bu utari tak menyaut seruanku. “bu utari kita mau
kemana?”ucapku lagi. kembali bu utari tak menyaut seruanku. Ku mulai gelisahh
dengan situasi dalam mobil ini. Akhirnya aku tengok kebelakang, apa yang
terjadiiiiiiii??? Firasat ku benar bu utari pingsan tak sadarkan diri. Langsung
saja ku tancap gas dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Ku langsung bawa bu utari ke UGD. Sayang.. aku tak
diijinkan masuk kedalam UGD aku hanya dapat menunggu diluar. Dadaku berdebar
kencang, khawatiranku kepada bu utari semakin tinggi. “ ya allah semoga bu
utari tidak apa-apa, semoga dia hanya kecapai saja”kuberdoa pada tuhan.
Modar-mandir ga jelas dikoridor UGD membuat tambah panik. Hilir-mudik orang
dirumah sakit, teriak, dan jeritan pasien lain membuat semakin panik.
Tik…tik.tik… sudah 3jam berlalu dokter tak kunjung
keluar dari ruang UGD. Aku hanya dapat berdoa untuk keselamatan bu utari.
Dug..tag..dug…tag… bunyi langkah sepatu kudengar dari dalam ruang UGD menuju
arahku. “permisi.. apakah kamu sodara dari ibu utari??”ujar sang dokter. “iya,
saya keluarga dari bu utari, apa yang terjadi dengan bu utari?”ucap ku sambil
nangis.tiba-tiba dokter merangkul ku dan berkata “ maafkan kami, kami sudah
menolong bu utari semaksimal mungkin, tapi tuhan berkehendak lain.”ucap sang
dokter. “MAKSUD dokter apa??”emosiku mulai meledak sambil melepas rangkulan
sang dokter. “sekali lagi maaf nyawa bu utari sudah tidak tertolong lagi”ucap
sang dokter dengan suara yang halus. APA ?? BU UTARI MENINGGAL??aku terkaget.
Dokter hanya mengangguk dan tersenyum. Badanku langsung lemas tak berdaya,
mulutku bisu seperti tak bisa bicara, mataku terus mengeluarkan air mata. “ YA
ALLAH … kenapa aku harus kehilang orang yang aku sayang ??? KENAPA ?? KENAPA YA
ALLAH?? Perkataan ku dalam hati.
“semoga bu utari disana tenang, sumpah tuhan aku gak
sanggup ditinggal sama cewek berhati mulia kayak bu utari, selamat jalan
sayang, tunggu aku disorga.” Melangkah meninggalkan kuburan bu utari,sambil
meneteskan air mata yang terakhir lalu mengusapnya.
Baru sebentar aku ngerasain kebahagiaan, sekarang
sudah ditinggal lagi sama orang yang tersayang. Ternyata dibalik semua cobaan
ini membuat gw tersadar kalau tuhan masih memberikan kebahagian kepada aku,
mulai detik itu juga aku menjalani hidup ini dengan semangat dengan senyuman, ,
semoga aku menjadi orang yang bermanfaat buat orang lain seperti bu utari sang
bidadari dalam kegelapan itu”
Selesai………………………….
TAMAT
0 komentar:
Posting Komentar